Amankan Bisnis Kamu dari Ancaman Siber

Masih inget ketika media sosial dibatasi dan ramai-ramai VPN gratisan digunakan sehingga muncul permasalahan keamanan data?

Banyaknya data yang tersimpan online –seperti dokumen, email, media sosial, sampai dengan transaksi keuangan, membuat keamanan siber menjadi penting, terutama untuk melindungi bisnis dari ancaman siber.

Kopi Chat by BLOCK71: How To Protect Your Business From Cyber Threats

Pada acara KopiChat yang diadakan pada 27 Juni 2019 membahas tentang kemanan siber / cyber security. Dengan topik yang diangkat “How to Protect Your Business from Cyber Threats” mengajak peserta untuk melihat lebih dalam pentingnya keamanan siber dan mengedukasi cara melindungi bisnis dari ancaman siber.

Tingginya laporan kebocoran data dan hacking/peretasan secara global, membuat pemahaman tentang dunia keamanan siber menjadi penting. Antusias peserta begitu besar, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan banyaknya pertanyaan yang diajukan.

Ngobrol bareng ini mengundang pakar dan praktisi di bidang keamanan siber, di antaranya Teddy Tee menjabat Founder & CEO dari Cashlez, Darryl Chuan menjabat Country Manager dari Horangi dan Wildan Aliviyarda menjabat Division Head Security Solution of Indosat Ooredo.

Apa saja yang menjadi ancaman keamanan siber di Indonesia?

Ancaman siber bisa terjadi mulai dari yang sederhana hingga yang terencana.

Yang paling sederhana adalah dari pengguna itu sendiri. Sebagai contoh password yang mudah ditebak, tidak keluar/logout saat online di komputer umum, sampai dengan memberikan OTP (One-Time Password) kepada orang lain.

Dari sisi perangkat, menggunakan software bajakan di komputer, atau rooting / jailbrake pada handphone dapat disusupi malware, mulai dari virus hingga ransomware, sehingga dapat mempengaruhi keamanan perangkat-perangkat tersebut. Bukan hanya itu, menginstal software sembarangan bisa pula disusupi malware, dan juga software yang tidak pernah diperbaharui dapat membuka celah keamanan.

Sedangkan ancaman keamanan siber terencana dapat berupa serangan DDOS (Distributed Denial-of-Service) di mana terjadi serangan terus menerus ke komputer target yang dapat merusak sistem. Serangan juga kemungkinan bisa dilakukan oleh “orang dalam” yang mengetahui sistem di dalam perusahaan.

Langkah apa yang dilakukan untuk mencegah serangan siber?

“Tidak ada sistem yang benar-benar aman.” Itulah prinsip yang harus dipegang. Tindakan pencegahan paling utama adalah awareness / kesadaran akan pentingnya keamanan siber, mengingat rutinitas online yang kita lakukan sehari-hari.

Pengetahuan akan keamanan siber dibutuhkan untuk melindungi saat berada di dunia siber. Secara pribadi, rutin mengubah password atau menggunakan password yang berbeda di setiap akun online. Langkah proteksi lainnya bisa menerapkan Two-Factor Authentication (2FA) untuk setiap akun online, termasuk akun media sosial.

Menggunakan sistem yang legal, rutin memperbaharui software dan memasang antivirus dan firewall dapat dilakukan untuk mencegah ancaman siber. Untuk perusahaan bisa menambah lapisan keamanan seperti menambahkan hardware sebagai firewall untuk mencegah serangan datang.

Berapa Biaya untuk Mengamankan dari Serangan Siber?

Ketika kita bertanya masalah biaya maka pertanyaan lain yang harus dijawab adalah seberapa banyak aset yang bisnis kamu miliki? Seberapa berharga data pelanggan yang harus kamu lindungi? Dari situ lah dapat dihitung berapa biaya yang harus dikeluarkan, baik materi maupun non-materi.