Umpama aku seorang pendatang, mencari uang di Bekasi, ada gaji yang aku terima setiap bulan. Tapi maaf aku tidak cuman menumpang hidup. Bayangkan perjuanganku berangkat sebelum matahari terbit, dan pulang ketika sudah terbenam. Bukan hanya itu, aku bayar sewa kontrak rumah, listrik aku tanggung, belanja pun di tempat aku tinggal. Aku yakin si ibu pemilik kontrakan membayar PBB setiap tahun, aku pun membayar listrik plus pajaknya setiap bulan, dan aku yakin ada pajak yang aku keluarkan ketika belanja di minimarket terdekat.

Ke mana larinya pajak-pajak dan penghasilan daerah tersebut? Tentu buat pembangunan daerah bukan? Dan aku pun bekerja di perusahaan di Bekasi, yang dikenal sebagai wilayah Industri di Indonesia. Tentu perusahaan tersebut berkontribusi dalam pendapatan daerah, dan aku yang ada di dalamnya mempunyai effort untuk perusahaan.

“Lantas, boleh aku nyaman di Bekasi?”

Kenapa aku tidak boleh mengeluh saat jalanan rusak, panasnya ketika siang, macet di mana-mana, atau miris melihat fasilitas umum tak layak. Biarpun kontribusiku sedikit, jika semua teman-teman aku yang lainya di Bekasi, sama seperti aku ikut berkontribusi pula dikumpulkan, aku yakin jumlahnya tidak sedikit.

Tidak ada aku yang berasal dari sana, kamu yang berasal dari sini. Selama kita menetap dan beradu nasib di daerah yang sama, kita sama-sama berkontribusi untuk kemajuan Bekasi.

Sumber gambar: Google Maps